(sorry no translation for this story..hehe..too long for make a translation..)
Pagi itu udara cerah seperti
biasa...langit berwarna biru dengan awan- awan putih bertebaran meramaikan
suasana ditambah kicau burung yang kadang masih terdengar di sela ramai suara
orang menyambut pagi...udara yang masih bersih bergegas pergi dikejar asap
kendaraan yang mulai memenuhi...
Keysha membuka jendela kamarnya
dan ikut menghirup udara pagi yang masih tersisa kesegarannya. Pagi itu dia
takkan pernah tahu bahwa mulai hari ini seluruh kehidupannya akan berubah.
“Key, Mama, Papa berangkat ya.”
Kata mama tiba- tiba.
“Duh, Mama bikin kaget Keysha
aja deh! Iya gih berangkat. Ntar papa telat lagi.” Kata Keysha menjawab mamanya
sambil mengelus dadanya karena kaget.
“Lha, salah siapa jam segini
baru bangun! Ga malu tuh ma matahari.” Timpal Mama.
“Kan masih pagi Ma. Baru jam
9.” Kata Keysha sambil tertawa dan memeluk mamanya.
Mereka berdua lalu berjalan
keluar kamar menuju dapur. Di sana Papa sudah menunggu di meja makan.
“Duh, anak Papa rajin bener jam
segini sudah bangun!” Kata Papa ketika melihat mama yang berjalan bersebelahan
dengan Keysha.
“Ih Papa! Kata guru Bahasa
Indonesia Keysha dulu waktu SMA tu barusan namanya majas ironi deh!” Jawab
Keysha sambil manyun.
Papa hanya tersenyum saja
melihat tingkah anak bungsunya. “What will you do today? Will you go with us?”
Tanya Papa.
“No...no... Off course I will
go out with my boyfriend, Daddy.” Jawab Keysha. “Udah gih Pa, berangkat! I will
be fine. Don’t worry about me, okay?!”
“Ya udah Papa, Mama berangkat
yah. Hati- hati di rumah yah!” Pamit Papa pada Keysha.
“Oke. Oleh- olehnya jangan lupa
ya Pa, Ma!”
Setelah Papa dan Mama berangkat
dan mencomot roti tawar sepotong, Keysha kembali ke kamarnya. Sebagai anak yang
lumayan rajin, Keysha harus membersihkan tempat tidurnya terlebih dahulu
sebelum melangkahkan kakinya ke kamar mandi.
Ketika akan melangkahkan
kakinya ke kamar mandi. Tiba- tiba handphonenya berbunyi.
“Hallo..Yang.” Jawab Keysha.
“Halo. Key, kita hari ini ga
usah ketemu ya?” Jawab suara di seberang.
“Lho. Kok gitu seh?” Tanya
Keysha. “Kan kita udah janjian hari ini mo jalan. This is weekend Yang.”
“Tapi aku lagi capek banget.”
“Ih, kamu tuh jahat deh! Aku
sengaja ga ikut papa, mama liburan ke Bandung. Supaya kita bisa jalan akhir
pekan ini ke Jogja tapi kamu malah batalin gitu aja. Ga mau! Pokoknya harus
jadi.” Rajuk Keysha.
“Kan bisa minggu depan.”
“Ga mau. Harus hari ini lagian
aku juga udah bilang ma temen- temen yang lain kalau kita bakalan ke Jogja
Sabtu ini dan mereka udah pada mau ikut semua.”
“Paling cuma si Inka, Via, Roy,
Indra kan? Telpon aja bilang cancel dulu.”
“Ga ya tetep ga! Ntar jam 11
aku tunggu di rumah pokoknya! Ni aku udah mo mandi.”
“Oke- oke.”
Setelah perdebatan yang cukup
melelahkan dengan pacarnya, Keysha lalu mandi dengan sejuta pertanyaan di
hatinya. Kenapa ya kok Andre akhir- akhir
ini sering banget ngecewain aku? Mana telpon- telponan juga jarang, sms juga
jarang, alasannya sibuk atau capek. Ah, tapi ga mungkin ah Andre mo macem-
macem, bisa apa dia tanpa aku. Ganteng juga ga, kaya juga ga, agak jadul lagi.
Ya kalau ga gara- gara dia udah lama kenal ma keluargaku dan papa, mama udah
percaya banget ma dia, males juga jalan terus ma dia. Ga mungkin dia berani
ninggalin aku. Batin Keysha menenangkan hatinya.
Keysha dan Andre udah pacaran
lebih dari lima tahun sejak Keysha SMA. Sebenarnya Keysha tidak begitu
mencintai Andre karena itu hampir tiap tahun selama pacaran ma Andre, Keysha
selalu terlibat affair dengan beberapa orang pria tetapi Andre ga pernah tahu
itu. Andre memang tidak terlalu ganteng dan berduit dibanding dengan pria- pria
lain yang terlibat affair dengan Keysha, tapi entah kenapa setiap kali Keysha
minta putus dengan Andre selalu Andre menahannya dan keluarga Keysha selalu
mendukung Andre untuk selalu sama Keysha. Ya, karena itulah Kaysha males mulai
mengenalkan pria baru lagi ke dalam keluarganya, bisa dibilang keluarga Keysha
masih konvensional banget.
“Non..non.”
“Ada apa Mbak Nah?” Teriak
Keysha dari dalam kamar mandi.
“Anu Non...Mbak Inka, Mbak Via,
Mas Roy dan Mas Indra nunggu di teras.” Jawab Mbak Nah yang ternyata pembantu
Keysha.
“Oo..ya Mbak Nah, makasih.
Suruh nunggu sebentar lagi yah. Bikinin minum dulu gih Mbak!”
“Siap Non.”
Tak berapa lama, Keysha keluar
dari kamarnya dengan dandanan yang udah full abis.
“Jeng..lama banget seh! Mandi
apa membatik?” Ejek Via ketika melihat Keysha.
“Aduh, maaf, maaf. Ya, namanya
juga cewek, tadi biasa kesiangan bangunnya.” Jawab Keysha.
“Emang kamu bangun jam berapa?”
Tanya Indra ikut nimbrung.
“Jam 9.” Jawab Keysha polos.
“Yah itu seh ga kesiangan! Mang
kamu kalau bangun jam segitu!” Kata Indra sambil mengacak rambut Keysha.
“Eits...rambut aku udah disisir
neh, ntar berantakan lho!” Kata Keysha sambil menghindar dari tangan Indra yang
sudah dekat dengan rambutnya.
“Iya bener banget In,” Timpal
Roy. “Tuh anak ada kuliah pagi aja nitip absen apalagi libur gini. Makin
menjadi deh!”
“By the way Key, Andre mana kok
belum dateng seh?” Tanya Inka.
“On the way, maybe Ka.” Jawab
Keysha sambil melirik jam tangannya.
Keysha, Inka, Via, Roy, Indra
dan Andre sama- sama kuliah di Universitas Diponegoro tapi beda jurusan. Kalau
Keysha, Inka, jurusan FISIP, Via, Roy,
Indra jurusan Ekonomi, sedangkan Andre jurusan Karang Ayu- Johar, eh, maksudnya
jurusan Hukum.
Beberapa menit kemudian yang
ditunggu- tunggu datang juga.
“Hai semua.” Sapa Andre.
“Hai Yang,” Jawab Keysha. “Udah
ditungguin anak- anak dari tadi.”
“Maaf ya aku baru dateng.”
“That is fine man.” Kata Indra.
Setelah basa- basi sebentar,
mereka berenam melangkah menuju garasi mobil Keysha.
“Kamu bawa mobil sendiri atau
bareng aku, Roy?” Tanya Keysha pada Roy.
“Aku bawa sendiri aja, Key.”
Jawab Roy.
“Oke. Trus sapa yang ikut di
mobilku?” Tanya Keysha lagi.
“Aku ikut Roy aja Key ma Indra
dan Via.” Kata Inka.
“Oke.” Jawab Keysha. “Mbak Nah,
jaga rumah ya!” Pesan Keysha pada Mbak Nah.
“Iya Non. Beres!” Jawab Mbak
Nah.
“Ayo berangkat!” Ajak Keysha.
Tak berapa lama tampak iring-
iringan dua mobil keluar dari jalan komplek rumah Keysha.
Di mobil Keysha mulai bingung
dengan sikap Andre yang hanya diam dari tadi.
“Yang, kamu kok diem aja seh?”
Tanya Keysha pada Andre yang duduk di belakang kemudi.
“Heem.. Ga apa- apa kok. Lagi
males ngomong aja.” Jawab Andre ketus.
“Oh..ya udah. Oke!”
Kok Andre diem aja ya? Ga biasanya dia diem kayak gini. Ah, bodo’ emang
aku pikirin. Yang penting kan aku mo seneng- seneng liburan di Jogja. Batin
Keysha menenangkan diri karena dia ga mau merusak kesenangannya hari itu.
Tiba- tiba di tengah perjalanan
usai mereka makan di Secang, di dalam mobil Andre memecah kesunyian dan membuka
bibirnya untuk mengatakan sesuatu yang sama sekali di luar dugaan Keysha..
”Key...boleh aku ngomong
sesuatu sama kamu?” Tanya Andre tiba- tiba.
“Lha kan dari tadi juga udah
disuruh ngomong.” Jawab Keysha.
“Serius neh Key.”
“Iya, udah ngomong aja!”
“Key...maafin aku yah.”
“Lho, kamu kan belum ngomong
apa- apa kok udah minta maaf seh?”
“Dengerin aku yah Key...Aku ga
pernah bermaksud melakukan ini ke kamu, tapi aku juga ga bisa lari dari
perasaanku ini Key...”
Hati Keysha mulai tidak enak
dengan semua prolog yang dikemukakan Andre. Ada
apa ini? Pikir Keysha.
“Aku ketemu ma seseorang dan
aku jatuh cinta lagi Key.”
Bagai disambar petir di tengah
malam waktu hujan deres, Keysha kaget sekali, ga nyangka ternyata ini yang
membuat sikap Andre berubah. Dia ga pernah nyangka kalau Andre, cowok yang
selama ini menemaninya ternyata bisa berbuat seperti ini.
“Andre..kamu keterlaluan.”
“Key.. tapi aku tetep masih
sayang kamu.”
“Andre..kamu kenapa tega lakuin
ini ke aku?” Jerit Keysha sambil menarik lengan baju Andre kuat- kuat.
“Key..jangan gini Key..bahaya.”
Teriak Andre berusaha melepaskan tangan Keysha.
“Kamu tega ma aku..” Jerit
Keysha sambil terus menarik- narik lengan baju Andre makin kencang.
Tanpa mereka berdua sadari dari
arah berlawanan melaju truk dengan kecepatan tinggi yang melewati marka jalan.
Dan kecelakaanpun tidak bisa dihindari...
Seminggu kemudian...
Keysha membuka matanya pelan-
pelan. Duh kenapa sakit semua badanku...
“Ma...” Rintih Keysha.
“Key, Alhamdulillah Keysha,
kamu sudah sadar.” Kata Mama sambil berurai air mata.
“Ma..Keysha kenapa?” Tanya
Keysha lirih.
“Kamu kecelakaan Key. Kamu ga
sadar seminggu Key.” Kata Mama. “Untungnya luka kamu ga parah Key..Mama
bersyukur banget.” Lanjut Mama.
“Tapi kok badan Key rasanya
sakit semua Ma?”
“Yah..namanya juga habis
kecelakaan. Kamu yang sabar yah Key!” Kata mama menenangkan. “Mama panggil
dokter dulu kasih tau kalo kamu sudah sadar, biar diperiksa lagi sekalian mo
telpon Papa kasih kabar kalo kamu udah sadar, Papa pasti seneng banget.”
“Ma...Andre gimana?” Tanya
Keysha.
“Ehm..sebentar yah Key, Mama
panggil dokter dulu. Ceritanya nanti dulu yah! Yang penting kamu diperiksa
dulu!”
Kok Mama menghindar seh...Andre kenapa yah? Batin Keysha..Ah..bodo amat...biarin aja lah..paling juga
ga kenapa- kenapa...aku ja baik- baik aja...Aku udah ga mau tau lagi tentang
dia...
Seminggu kemudian Keysha sudah
diijinkan pulang oleh dokter. Dari Keysha sadar sampai Keysha pulang dari rumah
sakit tidak ada yang membicarakan tentang Andre. Aneh juga seh menurut Keysha
tapi dia cuek aja. Menurutnya Andre pasti baik- baik aja karena dia juga hanya
luka- luka sedikit dan kata Papa mobil Keysha juga rusaknya tidak terlalu parah
walaupun Papa memutuskan untuk menjual mobil Keysha setelah keluar dari bengkel
nanti.
Tak terasa waktu berlalu begitu
cepat sudah enam bulan sejak peristiwa kecelakaan itu. Kehidupan Keysha sudah
kembali lagi seperti dulu, kuliah, hang out, tidur, makan- makan, yah gitu
deh... Sejak saat itu Keysha sudah tidak mau tahu lagi tentang Andre, setiap
kali ada yang mulai bertanya atau membicarakan Andre, Keysha pasti selalu
menghindar. Baginya Andre sudah tidak ada artinya lagi. Keysha sudah terlanjur
benci dengan Andre. Tapi entah kenapa tiba- tiba saja Keysha ingin jalan- jalan
ke fakultas Hukum, dia pengen ketemu sama temen- temennya di fakultas Hukum.
“Ka, jalan- jalan yuk ke
fakultas Hukum.” Ajak Keysha tiba- tiba.
“Ehm..hah... ngapain Key?”
Tanya Inka gelagepan.
“Kamu kenapa seh Ka, kaget
gitu? Biasa ja kale! Aku bukan pengen cariin Andre tapi pengen ketemu ja ma
Revo ma anak- anak yang laen. Kan udah lama ga ketemu, tiap kali jalan mereka
ga pernah ada.” Jawab Keysha..Ehm kok aku
jadi pengen liat Andre juga. Kayak apa ya dia sekarang. Batin Keysha.
“Oke deh Key, yuk aku temenin.”
Keysha dan Inka- pun berjalan
menuju fakultas Hukum. Tapi mampir dulu beli es teh tong dji.
“Duh, haus banget yah Ka?”
“Bener Key, gila sekarang dunia
panas gini yah! Gimana di neraka?”
“Oh..kamu mau pindah ke neraka
yah Ka? Kapan? Kok ga ngomong ma aku?” Kata Keysha sambil nyengir.
“Dasar kamu Key!” Jawab Inka.
“Yuk jalan!” Ajak Keysha
kemudian. “Ka, ngomong- ngomong kapan kamu punya cowok lagi?” Tanya Keysha.
“Ah..males Key.” Jawab Inka
asal- asalan.
“Lah masih trauma yah ma Esya
dulu?”
“Gimana yah Key?! Dibilang
trauma ga juga tapi dibilang ga ya trauma dikit juga.” Jawab Inka. “Gimana ga
trauma Key? Coba kamu yang jadi aku? Gara- gara kita orang yang kita cintai
harus meninggal?” Jawab Inka sambil berkaca- kaca.
“Tapi kan ga semuanya salah
kamu Ka. Udah jangan nangis yah!” Hibur Keysha. “Malu tuh banyak orang!”
“Habis kamu seh Key, ngomongin
Esya!”
“Maaf..maaf..maafin yah Ka?!”
“Iya ga apa- apa Key..No
problem..Eh kamu udah call Revo belum? Udah bilang kita mau nyamperin dia?”
“Oh my God! Lupa aku Ka! Untung
kamu ingetin.” Kata Keysha sambil mengaduk- aduk tasnya mencari handphonenya.
Setelah menghubungi Revo dan
janjian ketemuan, Keysha dan Inka menunggu di salah satu kursi panjang deket
fakultas Hukum. Tak berapa lama Revo-pun datang dengan bala tentaranya.
Rameeeeee banget.
“Haloo Key!” Sapa Revo dan diikuti
koor anak buahnya.
“Revo..Dody..Steven..Anji...Ryan..Heno...Waduh!
Lengkap yah! Aku kangen ma kalian. Udah lama banget ga ketemu.” Bales Keysha.
Mereka-pun lalu bersalam- salaman persis kayak Lebaran, tak ketinggalan pula
dengan Inka.
“Iya ya Key.. Udah lama banget
kita ga ketemu.” Kata Heno.
“Iya kalian kemana aja seh?”
Tanya Inka.
“Iya neh ga pernah kumpul-
kumpul. Tiap kali aku kumpul ma yang laen kalian ga pernah ada?” Tanya Keysha
menimpali.
“Sibuk Key...” Kata Revo sambil
ngakak.
“Sibuk ngapain yah?” Kata Anji
menimpali.
“Huh dasar!” Kata Keysha.
Setelah kangen- kangenan
sebentar...
“Eh lunch yuk! Laper neh.” Ajak
Dody.
“Heeh..heeh..aku juga laper
neh!.” Timpal Keysha.
“Wong Solo..Ayam penyet.” Kata
Dody.
“Yummy.. Enak deh. Yuk!” Ajak
Revo.
Mereka-pun berangkat menuju
Wong Solo Imam Bonjol untuk makan menu pilihan Dody, ayam penyet yang sambelnya
mantap abis.
Tak berapa lama dengan
menumpang mobil Heno yang lumayan muat buat mereka berdelapan, sampailah di
Wong Solo, karena udara yang makin panas aja, mereka memilih makan di ruangan
ber-AC.
“Ni yang bayar Dody loh!” Kata
Steven.
“Lah kok bisa aku? Bayar
sendiri- sendiri dunk.”
“Mana ada kayak gitu?” Kata
Steven lagi.
“Lah ya bangkrut dunk aku.”
Kata Dody memelas. “Heno deh Heno. Atau Revo deh Revo.”
“Ye enak aja!” Jawab Revo
sewot. “Yang ngajak ke sini siapa hayo?”
“Lah kok gitu?”
“Udah santé aja! Biar aku ja
yang bayar.” Kata Heno.
“Nah gitu dunk Bos.” Kata Dody
seneng.
“Heh..Kamu ngapain No, curi-
curi pandang ma Inka?” Tanya Steven.
“Ah..ga kok!” Jawab Heno
gelagepan.
“Oh iya ya..Heno kan belum
pernah ketemu ma Inka.” Timpal Keysha. “Hayo..Heno!”
“Ah..kamu Key! Bisa aja!” Jawab
Heno malu.
“Wah..Bakalan ada makan- makan
gratis lagi neh.” Kata Dody senang sambil ketawa.
“Oh iya Key..Gimana Andre? Udah
sadar?” Tanya Revo.
“Udah..udah insyaf kok.” Jawab
Keysha sambil ketawa.
“Ye..ni anak ditanya beneran
kok. Katanya Andre koma? Ga sadar- sadar?” Tanya Revo lagi.
“Apa? Koma?” Tanya Keysha
kaget.
PART 1 to be continued.....